I made this widget at MyFlashFetish.com.

Islamic Widget

Senin, 08 Maret 2010

Senja untuk aku dan dia.........


Mungkin sudah ribuan kali saya menikmati senja. Tapi, ada satu pengalaman menikmati senja yang menurut saya paling
nikmat. Pengalaman ini terjadi pada sebuah bibir pantai di tepi laut , Pulau Laut
Senja yang meluruh itu saya temukan secara tidak sengaja saat melakukan perjalanan menyusuri bibir pantai.
Pengalaman ini pernah aku rekam di blog personalku. Senja ini selalu mengingatkan saya pada cerita masa laluku.
Senja untuk Pacarku………


Pantai tanjung batu di sore hari tampil menawan. Sinar matahari berwarna jingga keemasan memantul jauh dari ufuk Barat. Menjelajah jauh di hamparan lautan Natuna dan menimpa serombongan orang muda yang duduk-duduk ditanggul di tepi pantai. Sementara itu, angin pantai pelan-pelan menyapu wajah ku. Bau pasir pun
menusuk hidung dan membangkitkan jiwa untuk melepas segala kepenatan di sore itu.


Batas cakrawala masih tampak tegas. Memanjang dan hilang ditelan bayangan gundukan pulau di sudut-sudut pantai.
Puluhan kapal jenis bagan berpencar memenuhi pemandangan lepas pantai. Kapal bagan merupakan kapal untuk mencari nafkah para nelayan untuk mencari ikan. Kapal ini ukurannya lumayan besar. Dari jauh, bentuknya seperti laba-laba, khas dengan jaring-jaringnya. Kapal yang terbuat dari bahan baku kayu ini dilengkapi dengan tali temali kuat. Bagang menjadi
andalan para nelayan yang berdomisili di Kecamatan Pulau Laut, Kabupaten Natuna. Biasanya, kapal-kapal ini melaut diiringi dengan kapal-kapal yang lebih kecil dan memanjang. Persis seperti ikan besar yang selalu dikuntit ribuan ikan kecil dibelakangnya.


Tampak pula beberapa nelayan sedang bergerak menuju laut. Suara kapal motor terdengar jelas dan perlahan hilang menjauh. Di ufuk, tampak gundukan pulau Sekatung yang juga menjadi alternatif tempat meelepas pengat yang menusuk diri. Katanya pulau
ini terkenal dengan kerang mutiaranya. Mega-mega lembut bergerak pelan di langit yang sudah menjadi kemerahmerahan.
Rombongan burung-burung pantai dengan formasi ujung anak panah itu terbang pelan nun jauh di langit. Sebuah simbol hidup yang benar-benar merdeka. Burung camar itu pun menambah pemandangan di langit sore itu tambah cantik.


Pemandangan di tepi pantai tidak kalah eksentrik. Bibir pantai yang diberi tanggul dengan beberapa undakan menjadi tempat yang mengasyikkan untuk bercengkerama di sore hari. Banyak orangmuda dan tua duduk-duduk hanya untuk menikmati sore, bersua dengan kerabat, sambil melepas kepergian bola raksasa yang tak lama lagi beringsut ke samudera Barat. Ada pula beberapa pasangan anak muda yang mondar-mandir di jalanan tepi pantai menambah geliat hidup kampung nelayan itu di sore hari.


Beberapa menit lagi, sore akan segera berubah menjadi senja dan senja akan tenggelam dalam selimut malam. Bolalangit itu tinggal lima sentimenter lagi untuk menyudahi hari itu. Oleh karena itu, saya tidak menyianyiakan kesempatan untuk mengabadikan senja di pantai Tanjung Pala.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BlogBlogs




Custom Glitter Text

Myspace Picture Generator

Search